Sulit untukku memahami situasi
Ketika kau ada
Kau membuat kumemusuhimu
Namum
Ketika kau berlalu
Rasa cemas itu ada
Perasaan ini tak pernah berhenti
perasaan itu hadir
persaan itu lirih seperti tiupan bayu
persaan itu berkecemuk
seperti pecahan awan yang berarak
Desir angin dan gemuruh ombak
tak lagi indah
semua bagai padang dan lautan bisu
perasaan ini beku
perasaan ini lesu
semua tak dapat lagi ku ungkapkan
bagai cambuk yang penuh bara api
tiada yang menjajikan
antara bara dan luka
Senin, 09 Juli 2012
Selasa, 03 Juli 2012
Batu Karang
Waktu berlalu...
bagai air mengalir deras dan menghantam batu karang
Ketepian karang itu semakin remuk hancur berkeping
Kuberlari diantara karang yang semakin menusuk kaki berpijak
Di tepian pasir di pesisir pantai aku berlabuh
Delapan hari lelap mata ini tak lagi lahap
letih jasmani ini, menjarit menahan amuk ombak yang bergemuruh
Ternyata di balik luka ada sinar
tak kan ku gapai sinar yang kusam
tangan ini hanya untuk menggapai sinar cahaya itu
Terasa bagai duri menikam diantara karang
biar aku bentang
aku tetap menentang
biarkan aku menang di antara ribuan batu karang
bagai air mengalir deras dan menghantam batu karang
Ketepian karang itu semakin remuk hancur berkeping
Kuberlari diantara karang yang semakin menusuk kaki berpijak
Di tepian pasir di pesisir pantai aku berlabuh
Delapan hari lelap mata ini tak lagi lahap
letih jasmani ini, menjarit menahan amuk ombak yang bergemuruh
Ternyata di balik luka ada sinar
tak kan ku gapai sinar yang kusam
tangan ini hanya untuk menggapai sinar cahaya itu
Terasa bagai duri menikam diantara karang
biar aku bentang
aku tetap menentang
biarkan aku menang di antara ribuan batu karang
3 Juli 2012, Tanjung Siambang
Langganan:
Postingan (Atom)