Rabu, 20 Juni 2012

Kreatif, dengan Usaha Sendiri

    
    Suryawati
Tanjungpinang, Tribun 3/5, “Dengan modal sedikit dan bakat, saya tidak ragu untuk terus melanjutkan usaha ini”,  ucapan inilah yang disampaikan oleh Ibu Suryawati (33), ketika ditemui di rumahnya Perumnas Griya Senggarang Block U. 11 Tanjungpinang 3/5 disela-sela kesibukannya yang sedang membuat kue.

Meskipun tergolong usia yang masi muda, Ibu satu ini patut diacungkan jempol, karena mampu mengembangkan bakatnya menjadi pendapatan yang dapat membantu kebutuhan rumah tangganya, Kak Surya begitulah orang-orang yang memanggilnya. Usaha yang dijalani Surya berawal dengan iseng-iseng mengembangkan bakat dan minat. Surya yang mengembangkan usaha ini hanyalah bermodalkan keberanian dan sedikit dana, tidak mesti menggunakan modal yang besar. Usaha Surya sudah semakin berkembang, Usahanya berupa catring yang bervariasi, berupa kue-kue kering diantaranya kue akar kelapa dan kue bawang yang terbuat dari keledek ungu, selain kue kering dijual juga kue basah berupa kue Brones, kue lesosles, dan kue epok-epok, kue pesanan ulang tahun, kue kirai, dan Bu Surya juga menerima pesanan nasi kotak. Begitu banyak kreasi bisnis yang ia kerjakan dan semakin berkembang.
Menurut Surya, membuat kuenya gampang karena ia sudah terbiasa, karena hobby bagi saya justru menyenangkan, tapi sulitnya jauh lebih besar. Kesulitan-kesulitan Bu Surya ketika dihadapkan dengan bagaimana memasarkan dan mengembangkan usahanya dengan catringnya itu orang bisa mengenali dan menggemarinya, itulah sedikit kendala bagi Bu Surya, hal itu sudah dirasakan  ketika pertama kali ia menjajahkan hasil buatannya itu kepada orang dan swalayan-swalayan, dan menjual menitipkan kue-kue itu di swalayan tidak mudah, karena harus punya surat izin dari Dinas Kesahatan. Tapi sekarang sepertinya Bu Surya tidak begitu kesulitan dengan masalahnya itu, Bu Surya menjual kue-kuenya ini tidak mengambil untung banyak, murah dan meriah, masakan Bu Surya memang enak, dengan harga murah dan enak merupakan modal dasar untuk mendapatkan konsumen dan pelanggan tetap, begitulah cara Bu Surya, karena perjalan waktu Bu Surya bisa melawati semuanya dengan hasil yang memuaskan. “Pemasaran kue kering, kue basah maupun nasi kotak saat ini sudah mempunyai pelanggan tetap”,  imbuhnya.

Kue kering saat ini sudah dapat dipasrakan ditempatkan di swalayan-swalayan terdekat di Tanjungpinang, antara lain Swalayan Pinang Lestari, Swalayan Kembar Jaya, Swalayan Sumber Rezeki, Swalayan Pasar Raya Bintan 21, Swalayan Bintang Rezeki, Swalayan Mahakam, Pelabuhan Sri Bintan Pura, Swalayan Global, dan  Swalayan Kurnia, kue kering ini diantarkan oleh Bu Surya seminggu 2 kali yang diantarnya langsung sendiri ke tempat/ ke swalayan-swalayan tersebut, berbeda dengan kue basah menurut Bu Surya kue basah selalunya dibuat ketika ada pesanan dari konsumen, misalnya kue epok-epok dan kue lesoles, kue ulangtahun, kue kirtai dan nasai kotak. Sedangkan khusus kue basah kue Brones dibuat setiap hari karena agak mudah dan cepat membuatnya yang dijual di warung-warung batu 10 sampai warung-warung yang ada di daerah rumahnya.

Proses pembuatan catring yang dikembangkan Bu Surya termasuk urusan yang rewel, karena harus menyiapkan bahan-bahannya sendiri semua, tapi Bu Surya sudah terbiasa dan terlatih, pembuatan kue kering ku akar kelapa Bu Surya bisa menyelesaikannya dengan waktu 2 jam mampu membuat sampai 3 kg dan dapat menghasilkan 43 bungkus sedang, yang dijual dengan harga Rp.5.000,- perbungkusnya, dan untuk ukuran plastik yang agak besar dihargai dengan harga Rp. 10.000,- perbungkus, sedngkan untuk proses pembuatan kue kering keripik keledek ungu, Bu Surya bisa menyelesaikan pembuatan 4 jam dengan mengasilkan 3 kg dapat 30 bungkus bagi ukuran kecil dengan harga Rp.5000,- perbungkus, dan Rp. 10.000,- perbungkus untuk ukuran bungkusan yang besar.
Pembuatan  Kue basah agak repot kata Bu Surya, karena banyak menggunkan waktu, dan kue basah ini biasanya pesanan-pesanan dari pelanggan, seperti kue epok-epok dan lesoles harus menumis bahan-bahan isinya dulu, menyetak dan menggoreng, biasanya 2 kg itu bisa diselesaikan selam 5 jam dapat sekitar 250 biji, dengan harga Rp.1000,- perpotongnya, dan saya mengadon dan menyetak malamnya, subuh-subuh saya baru mengorengnya, karena pesanan biasanya pagi sudah akan diberikan kepada pelanggan, kata Bu surya. Pesanan-pesanan ini akan ada yang diantar dan ada yang diambil sendiri ke rumah kata Bu Surya, biasanay pesanan seperti ini kalau ada acara-acara di kantor-kantor seperti kantor yang terdekat dari sini salah satunya Kantor DEPAG, Kantor Bupati  dan terkadang juga sekalian pesan kotak nasi juga dengan harga jual Rp. 15.000,- perkotaknya yang berisi 3 macam lauk. Selain itu juga seperti kue kirai dan nasi juga sering dipesan oleh acara-acara arisan, pernikahan dan acara ulang tahun oleh warga-warga sekitar sini Bu Surya menanbahkan pembicaraannya. Proses pembuatan kue kirai hampir sama dengan proses pembuatan kue lesoles maupun epok-epok, roti kirai di jual dengan harga Rp.1000,- perpotongnya. Khusus kue pesanan atau nasi kotak Bu Surya mencari pembantu untuk membantu membuat biasanya paling banyak 2 orang yang membantu, sedangkan kue-kue yang tidak dengan pesanan banyak saya buat sendiri, misalnya kue ulangtahun, prosesnya dlam 2 jam hanya bisa 1 kik ulang tahun saja, karena agak repot menghias kue tersebut. Kue ulang tahun dijual dengan harga Rp.70.000,- untuk ukuran yang kecil, Rp. 100.000,- untuk ukuran yang sedang dan Rp.120.000,- dengan ukuran yang besar.  Kue pesanan sekitar seminggu sekali atau seminggu 2 kali bisa di buat, kalau kue basah  brones jauh lebih cepat dalam 2 jam sudah bisa dapat 250 bungkus, dengan harga yang sama Rp. 1000,- perbungkus. Berbeda lagi  kalau sudah musim lebaran, biasanya Bu Surya agak kerepotan menerima pesanan pelanggan, baik yang memesan kue kering maupun basah.

Usah Bu Surya sudah membuahkan hasil, karena Bu Surya merasa banyak ibu-ibu di sekitar lingkungan rumah banyak yang nganggur, Bu Surya mengajak teman-teman untuk ikut kelompok KUBE (Kelompok Usaha Bersma), yang di danai dari dinas, agak repot karena harus ada laporan perbulannya, karena itu belum lama ini saya mendapat pelatihan laporan pembukuan sederhana di Medan, begitulah Bu Surya menyampaikan pelangamnya mengikuti KUBE ini yang di ketuai oleh Ibu Surya sendiri, setidaknya sudah dapat pengalaman di Medan katanya. Harapan Bu Surya untuk masa yang akan datang agar usaha yang dia tekuni selama 3 tahun belakangan ini dapat terus berkembang, dan banyak yang pesan dengan menelpon ke No. 0813. 6432. 3506 kue-mue sudah siap saja seloroh Bu Surya bercanda. Sedangkan untuk harapan KUBE salanjutnya mengharapkan sekali agar ibu-ibu lain dapat berkereasi seperti ia, agar dapat membantu kebutuhan rumah, dapat membantu suami, demikanlah harapan 3 orang anak ini, walau memiliki anak 3 orang yang masih kecil-kecil Bu Surya dapat mengatur waktu. HINDUN