Jumat, 21 September 2012

artikel



* *
* HARAPAN *
* *


Setiap orang  tentu saja memiliki sejuta harapan, sulit untuk mendapatkan sejuta harapan…, manusia selalu menghendaki yang terbaik tapi Tuhan juga yang menentukan. Sebenarnya tidak sulit mendapatkan harapan, dan tidak sulit untuk menerima sejuta kegagalan.. Namun, tak jarang manusia  tidak pernah mensyukuri nikmat yang selalu Tuhan berikan, walau sedikit namun itu adalah berkah. Ada yang merasa berlebih padahal ia bagiannya dari  orang yang  kurang, ada yang merasa kurang tapi pada kenyataannya ia adalah orang yang berlebih, lalu  dapatkah kita membedakan kita terletak pada sikon dan kondisi yang bagaimana? Hidup itu memang perlu harapan, wajar…… dan memang harus punya harapan, manusia taka punya harapan? “Ya….., mati ajalah”, harapan itu diibaratkan “semangat”, misalnya semangat untuk terus berkarya , semangat untuk hidup sehat, bahkan semangat ingin memiliki mobil mewah hahaha…,lalu dari harapan yang ada muncullah rasa semangat yang tinggi mengupayakan dan terus berusaha untuk menggapai titik harapan itu sampai pada cahaya yang gemerlap bak lampu kristal yang menerangi sekitarnya dengan indahnya.
Untuk menggapai harapan hanya dengan satu langkah saja, yaitu terus berupaya menghampiri dan mendekati harapan itu dengan pasti tanpa ragu, dan teruslah menuju harapan itu, jangan sekali-kali goyah atau mundur walau selangkah pun, karena begitu kita mundur  berarti kita gagal, dan jangan pula lupa dengan adanya sejuta harapan tersebut  hendaknya disertai dengan doa dan ibadah “selalu ingat semua Tuhan yang empunya kuasa”, ingatlah satu hal boleh punya harapan tapi bukan impian, karena impian akan memiliki makna yang sama halnya dengan bermimpi, yang artinya semua orang punya mimpi yang indah, namun mimpi hanyalah mimpi, mimpi hanya bayangan semu yang tak mungkin ujud tanpa adanya harapan dan berharap mimpi itu akan nyata, jadi harapan adalah keberhasilan dari apa yang ada dalam diri kita yang hanya tertunda dan perlu waktu untuk menggapai dan mewujudkan harapan itu di tengah-tengah kehidupan kita.
By : FH-Hindun-12, 9-22