Sabtu, 28 April 2012

Hidup Sehat, Harus Konservasi Laut


Tepi laut Pelabuhan Tg. Pinang

Oleh  : Hindun

Tanjungpinang, 28/4 (HF) Saat ini sedang ramai-ramainya orang berbicara tentang konservasi sumberdaya alam dan lingkungan. Mungkin baru kali ini semua lapisan masyarakat, mulai dari pejabat pemerintah sampai lapisan masyarakat yang paling rendah, berbicara tentang musibah yang mereka alami di tanah air ini. Musibah atau bencana yang dialami bangsa Indonesia seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, gelombang tsunami, dan kerusakan ekosistem sumberdaya wilayah pesisir akibat perbuatan manusia. Apakah peran masyarakat diperlukan dalam program konservasi?

Pantai Trikora, Tg. Pinang
Banyak yang berpendapat bahwa peran masyarakat perlu sekali pada saat program pembangunan termasuk konservasi. Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap rencana pembangunan, konservasi serta pengelolaan lingkungan, terutama semakin rusaknya lingkungan pesisir dan laut akibat perbuatan manusia, serta musibah atau bencana  gelombang stunami yang telah meluluh lantakkan ekosistem sumberdaya pantai beserta isinya. Mengantisipasi perusakan ekosistem sumberdaya, khususnya di wilayah pesisir, ada dua hal yang perlu dilakukan, yang pertama adalah pencegahan dan yang kedua adalah pengendalian. Upaya-upaya tersebut telah banyak dilakukan, baik melalui penyiapan peraturan dan perundangan yang berkaitan dengan masalah pengelolaan atau pelestarian sumberdaya alam di wilayah pesisir dan laut,  serta pengembangan kelembagaan.

Untuk mengantisipasi perusakan ekosistem sumberdaya di wilayah pesisir, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan beberapa peraturan perundangan yang terkait dengan pemanfaatan, pencegahan perusakan, pengeloaan dan  upaya pelestarian sumber daya di wilayah pesisir laut, serta ekosistem terkait di Indonesia. Untuk itu,  ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam rangka pemilihan lokasi kawasan konservasi laut, dan diharapkan mempunyai kriteria seperti : daerah keanekaragaman tinggi, species endemis tinggi, produktivitas tinggi, pemijahan ikan untuk peremajaan atau kelangsungan generasi, pengasuhan ikan, dan merupakan daerah persinggahan ikan. Aplikasi kriteria diharapkan dapat membantu mempermudah proses pemilihan lokasi kawasan konservasi. Kriteria ini untuk mengidentifikasi dan memilih kawasan konservasi pesisir dan laut secara prinsip tergantung pada seluruh tujuan program. Untuk perencanaan lokasi kawasan, data yang dibutuhkan antara lain kondisi fisik dan biologis wilayah pantai tersebut, faktor sosial ekonomis, serta budaya masyarakat pantai yang di sekitar lokasi atau kawasan. Jumlah dan tipe kawasan konservasi yang terdaftar dan sedang diusulkan di wilayah Indonesia.

Dengan program kawasan konservasi laut, diharapkan potensi sumberdaya alam pantai, seperti terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau, di Indonesia akan semakin baik atau terjaga kelestariannya. Mengingat masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan daerah atau area kawasan laut dan wilayah pesisir yang akan dijadikan objek pembangunan dan pengelolaan. Jadi,  pendekatan masyarakat dan penigkatan pengawasan serta kerjasama pihak pemerintah dan masyarakat agar lebih ditingkatkan, guna mengetahui betapa pentingnya program konservasi seperti ini, secara tidak langsung dapat menigkatkan kesadaran masyarakat dan sekaligus dapat mengembangkan keikutsertaan mereka yang lebih besar dalam konservasi laut.HF/Hindun.B.8/12  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar