Suryawati
Tanjungpinang, Tribun 3/5, “Dengan
modal sedikit dan bakat, saya tidak ragu untuk terus melanjutkan usaha ini”, ucapan inilah yang disampaikan oleh Ibu
Suryawati (33), ketika ditemui di rumahnya Perumnas Griya Senggarang Block U.
11 Tanjungpinang 3/5 disela-sela kesibukannya yang sedang membuat kue.
Meskipun tergolong usia yang masi
muda, Ibu satu ini patut diacungkan jempol, karena mampu mengembangkan bakatnya
menjadi pendapatan yang dapat membantu kebutuhan rumah tangganya, Kak Surya
begitulah orang-orang yang memanggilnya. Usaha yang dijalani Surya berawal
dengan iseng-iseng mengembangkan bakat dan minat. Surya yang mengembangkan
usaha ini hanyalah bermodalkan keberanian dan sedikit dana, tidak mesti
menggunakan modal yang besar. Usaha Surya sudah semakin berkembang, Usahanya
berupa catring yang bervariasi, berupa kue-kue kering diantaranya kue akar
kelapa dan kue bawang yang terbuat dari keledek ungu, selain kue kering dijual
juga kue basah berupa kue Brones, kue lesosles, dan kue epok-epok, kue pesanan
ulang tahun, kue kirai, dan Bu Surya juga menerima pesanan nasi kotak. Begitu
banyak kreasi bisnis yang ia kerjakan dan semakin berkembang.
Menurut Surya, membuat kuenya gampang
karena ia sudah terbiasa, karena hobby bagi saya justru menyenangkan, tapi
sulitnya jauh lebih besar. Kesulitan-kesulitan Bu Surya ketika dihadapkan
dengan bagaimana memasarkan dan mengembangkan usahanya dengan catringnya itu
orang bisa mengenali dan menggemarinya, itulah sedikit kendala bagi Bu Surya,
hal itu sudah dirasakan ketika pertama
kali ia menjajahkan hasil buatannya itu kepada orang dan swalayan-swalayan, dan
menjual menitipkan kue-kue itu di swalayan tidak mudah, karena harus punya
surat izin dari Dinas Kesahatan. Tapi sekarang sepertinya Bu Surya tidak begitu
kesulitan dengan masalahnya itu, Bu Surya menjual kue-kuenya ini tidak
mengambil untung banyak, murah dan meriah, masakan Bu Surya memang enak, dengan
harga murah dan enak merupakan modal dasar untuk mendapatkan konsumen dan
pelanggan tetap, begitulah cara Bu Surya, karena perjalan waktu Bu Surya bisa
melawati semuanya dengan hasil yang memuaskan. “Pemasaran kue kering, kue basah
maupun nasi kotak saat ini sudah mempunyai pelanggan tetap”, imbuhnya.
Kue kering saat ini sudah dapat
dipasrakan ditempatkan di swalayan-swalayan terdekat di Tanjungpinang, antara
lain Swalayan Pinang Lestari, Swalayan Kembar Jaya, Swalayan Sumber Rezeki,
Swalayan Pasar Raya Bintan 21, Swalayan Bintang Rezeki, Swalayan Mahakam,
Pelabuhan Sri Bintan Pura, Swalayan Global, dan
Swalayan Kurnia, kue kering ini diantarkan oleh Bu Surya seminggu 2 kali
yang diantarnya langsung sendiri ke tempat/ ke swalayan-swalayan tersebut,
berbeda dengan kue basah menurut Bu Surya kue basah selalunya dibuat ketika ada
pesanan dari konsumen, misalnya kue epok-epok dan kue lesoles, kue ulangtahun,
kue kirtai dan nasai kotak. Sedangkan khusus kue basah kue Brones dibuat setiap
hari karena agak mudah dan cepat membuatnya yang dijual di warung-warung batu
10 sampai warung-warung yang ada di daerah rumahnya.
Proses pembuatan catring yang
dikembangkan Bu Surya termasuk urusan yang rewel, karena harus menyiapkan
bahan-bahannya sendiri semua, tapi Bu Surya sudah terbiasa dan terlatih,
pembuatan kue kering ku akar kelapa Bu Surya bisa menyelesaikannya dengan waktu
2 jam mampu membuat sampai 3 kg dan dapat menghasilkan 43 bungkus sedang, yang
dijual dengan harga Rp.5.000,- perbungkusnya, dan untuk ukuran plastik yang
agak besar dihargai dengan harga Rp. 10.000,- perbungkus, sedngkan untuk proses
pembuatan kue kering keripik keledek ungu, Bu Surya bisa menyelesaikan
pembuatan 4 jam dengan mengasilkan 3 kg dapat 30 bungkus bagi ukuran kecil
dengan harga Rp.5000,- perbungkus, dan Rp. 10.000,- perbungkus untuk ukuran
bungkusan yang besar.
Pembuatan Kue basah agak repot kata Bu Surya, karena banyak
menggunkan waktu, dan kue basah ini biasanya pesanan-pesanan dari pelanggan,
seperti kue epok-epok dan lesoles harus menumis bahan-bahan isinya dulu,
menyetak dan menggoreng, biasanya 2 kg itu bisa diselesaikan selam 5 jam dapat
sekitar 250 biji, dengan harga Rp.1000,- perpotongnya, dan saya mengadon dan
menyetak malamnya, subuh-subuh saya baru mengorengnya, karena pesanan biasanya
pagi sudah akan diberikan kepada pelanggan, kata Bu surya. Pesanan-pesanan ini
akan ada yang diantar dan ada yang diambil sendiri ke rumah kata Bu Surya,
biasanay pesanan seperti ini kalau ada acara-acara di kantor-kantor seperti
kantor yang terdekat dari sini salah satunya Kantor DEPAG, Kantor Bupati dan terkadang juga sekalian pesan kotak nasi
juga dengan harga jual Rp. 15.000,- perkotaknya yang berisi 3 macam lauk.
Selain itu juga seperti kue kirai dan nasi juga sering dipesan oleh acara-acara
arisan, pernikahan dan acara ulang tahun oleh warga-warga sekitar sini Bu Surya
menanbahkan pembicaraannya. Proses pembuatan kue kirai hampir sama dengan
proses pembuatan kue lesoles maupun epok-epok, roti kirai di jual dengan harga
Rp.1000,- perpotongnya. Khusus kue pesanan atau nasi kotak Bu Surya mencari
pembantu untuk membantu membuat biasanya paling banyak 2 orang yang membantu,
sedangkan kue-kue yang tidak dengan pesanan banyak saya buat sendiri, misalnya
kue ulangtahun, prosesnya dlam 2 jam hanya bisa 1 kik ulang tahun saja, karena
agak repot menghias kue tersebut. Kue ulang tahun dijual dengan harga
Rp.70.000,- untuk ukuran yang kecil, Rp. 100.000,- untuk ukuran yang sedang dan
Rp.120.000,- dengan ukuran yang besar.
Kue pesanan sekitar seminggu sekali atau seminggu 2 kali bisa di buat,
kalau kue basah brones jauh lebih cepat
dalam 2 jam sudah bisa dapat 250 bungkus, dengan harga yang sama Rp. 1000,-
perbungkus. Berbeda lagi kalau sudah
musim lebaran, biasanya Bu Surya agak kerepotan menerima pesanan pelanggan,
baik yang memesan kue kering maupun basah.
Usah Bu Surya sudah membuahkan hasil,
karena Bu Surya merasa banyak ibu-ibu di sekitar lingkungan rumah banyak yang
nganggur, Bu Surya mengajak teman-teman untuk ikut kelompok KUBE (Kelompok
Usaha Bersma), yang di danai dari dinas, agak repot karena harus ada laporan
perbulannya, karena itu belum lama ini saya mendapat pelatihan laporan
pembukuan sederhana di Medan, begitulah Bu Surya menyampaikan pelangamnya
mengikuti KUBE ini yang di ketuai oleh Ibu Surya sendiri, setidaknya sudah
dapat pengalaman di Medan katanya. Harapan Bu Surya untuk masa yang akan datang
agar usaha yang dia tekuni selama 3 tahun belakangan ini dapat terus
berkembang, dan banyak yang pesan dengan menelpon ke No. 0813. 6432. 3506
kue-mue sudah siap saja seloroh Bu Surya bercanda. Sedangkan untuk harapan KUBE
salanjutnya mengharapkan sekali agar ibu-ibu lain dapat berkereasi seperti ia,
agar dapat membantu kebutuhan rumah, dapat membantu suami, demikanlah harapan 3
orang anak ini, walau memiliki anak 3 orang yang masih kecil-kecil Bu Surya
dapat mengatur waktu. HINDUN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar