- WARGA SETEMPAT MEMBAWA BALITA KE POSYANDU, UNTUK MEMERIKSAKAN KESAHATAN
Tanjungpinang,
Tribun 7/5 Meski cuaca tak mendukung dan gerimis, tidak mengurungkan para
ibu-ibu yang mendatangi Posyandu Melati yang beralamat di KM.14 kampung Air
Raja Tanjungpinang 7/5, kegiatan ini dilaksanakan sekali setiap bulannya,
biasanya tepat tanggal 6, sedangkan
penyuluhan dari Dinas Kesahatan Tanjungpinang
pelaksanaannya tidak tentu, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan yang
sudah ditetapkan dari kantor, demikian yang disampaikan oleh Ibu Widyenti
Putri(36) sebagai tenaga staf gizi dari Kantor Dinas Kesehatan, yang memberikan
penyuluhan tentang “Anjuran pemberian makanan” yang berupa penyuluhan berupa
tips anak susah makan, tips memilih garam, dan anjuran makanan selama anak
sakit maupun dalam keadaan sehat, menurutnya kesehatan pada anak tergantung
juga pada pola makan anak, untuk mengatasi anak yang sulit makan dianjurkan
untuk memberikan jadwal makan, misalnya pengaturan jadwal minum susu balita itu
harus selang 1 jam berikutnya baru makan nasi, karena kalau anak yang baru
selesai minum susu kemungkinan besar anak masi
kenyang dan tidak mau makan, dan ketika anak dalam keadaan sakit Diare
Persisten jika anak mendapat susu selain ASI sebaiknya mengurangi pemberian
susu tsb dan tingkatkan pemberian ASI, gantikan setengah bagian susu dengan
bubur nasi, jangan diberi susu kental manis, ungkap Ibu Widyenti Putri.
Penyuluahan
dari Dinas Kesehatan dianggap perlu bagi kepentingan masyarakat, mengingat
perlunya pemahaman bagi masyarakat, dan dari Dinas Kesehatan sendiri sudah
pernah diadakan program sosialisasi sebelumnya hanya dalam beberapa bulan ini
agak berkurang, dan harapan Ibu Widyenti Putri yang mewakili dari Dinas
Kesahatan mengharapkan sekali agar di meja penyuluhan diaktifkan terus untuk
masa yang akan datang, dan kader harus rutin meberikan pemahaman kepada
masyarakat tentang kesehatan, makanan yang
bergizi, karena kader berinteraksi langsung dengan ibu balita.
Kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan 1 bulan sekali ini hendaknya didukung penuh oleh ibu balita,
karena terkadang masih ada juga ibu balita yang tidak hadir. Kegiatan
posyandu dibantu oleh kader-kader
posyandu, demikian yang disampaikan oleh ibu Dewi Kurniati(40) yang bekerja
pada PUSKESMAS Km. 10 yang di perbantukan di PUSTU ( Puskesmas Pembantu)
Kampung Air Raja yang bekerja sabagai Pembina posyandu yang sudah bekerja
selama 4 tahun. Kegiatan posyandu terdiri atas Meja 5, Meja pertama bagian pendaftaran, meja 2 bagian
penimbangan, meja 3 pencatatan, meja 4 bagian penyuluhan dan meja 5 bagian
pelayanan, masing-masing kader bekerja sesuai dengan tugasnya diantaranya
adalah mencatat kartu KMS (Kartu Menuju Sehat) yang memuat data anak catatan
tentang perkebangan berat badan anak dan pemberian suntikan pada anak, menurut
Ibu Dewi Kurniati diperuntukkan bagi balita 0 bulan s/d 5 tahun, pemberian
suntikan pada balita berbeda-beda disesuaikan umur balita tsb, pada suntikan
BCG yang disuntikkan pada lengan balita diperuntukkan usia anak 0 s/d 1 bulan
suntikan ini dilakukan 1 kali saja, yang berfungsi untuk pencegahan penyakit
TBC pada anak, suntikan DPT diperuntukkan pada usia anak 3 bulan sampai 7 bulan
sebanyak 3 kali, yang berfungsi untuk pencegahan batuk rejan dan disuntikkan
pada paha anak, Suntikan campak untuk usia 9 bulan sebanyak 1 kali saja dan
disuntik pada paha anak, pemberian Polio berupa tetes sebanyak 4 kali untuk usia anak 0 bulan
sampai 8 bulan. Dan terakhir pemberian suntikan Hipatetis untuk usia 3 bulan
sampai 8 bulan dan disuntikkan pada paha anak. Demikian keterangan Ibu Dewi
Kurniati, kegiatan ini tidak akan berlangsung tanpa bantuan kader yang telah
dilatih, kader yang terlatih sebanyak 5 orang dan tidak terlatih sebanyak 3
orang, pelatihan diselenggarakan oleh Puskesmas dan dari Kantor Dinas
Kesehatan, sehingga para kader sudah terlatih, penugasan pada kader di Posyandu
Melati diroling, hal ini dilakukan agar semua kader bisa bekerja semua, dan
apabila salah satu kader tidak hadir, maka penugasan dapat digantikan oleh
kader yang hadir, demikian disampaikan oleh salah satu kader, hanya saja kader
mengalami kesulitan ketika mendapati ada balita yang tidak hadir, seshingga
kader harus terjun langsung untuk mendata ke rumah-rumah penduduk, dikatakan
berat oleh kader, karena rumah penduduk Km.14 jauh-jauh, bukan seperti perumnas, dan harapan kader agar
Kantor Dinas dapat mempertimbangkan uang bensinnya, demikian harapan dari
anggota kader.
Kesejahteraan
balita untuk mendapatkan gizi yang diharapkan telah diupayakan, beberapa upaya
yaitu berupa bantuan PMT, susu gizi buruk, melalui Puskesmas yang kemudian
diserahkan kepada msyarakat saat pelaksaan posyandu. Untuk saat ini sebanyak 120 posyandu se
Tanjungpinang yang telah berdiri, dengan
tanggal pelaksanaan yang berbeda. Harapan Ibu Dewi dan para kader pemerintah dapat
memberikan tempat yang layak untuk pelaksanaan posyandu, karena sementara ini
kami belum punya tempat, pelaksanaan posyandu dilaksanakan dengan numpang di
rumah penduduk, hal ini amat memperihatinkan sekali. Kendala lain yang dialami Posyandu Melati masih banyaknya balita yang tidak aktif dan
rutin hadir karena kurangnya kesadaran masyarakat setempat, jumlah peserta
tidak sesuai dengan harapan, dan khususnya meja 4 agar dapat diaktifkan
kembali, dan kader juga harus banyak membaca buku kesehatan agar menambah
wawasan bagi kader, sehingga dapat diterapkan pada msyarakat sekitarnya.
Harapan ke
depannya yang disampaikan Ibu Dewi
adalah agar kunjungan masyarakat semakin hari semakin banyak, N/S (naik
seluruh) balita mendapatkan gizi semakin mambaik, bukan sebaliknya, kader bisa aktif
seluruhnya, gizi balita mencukupi, gedung posyandu bisa berdiri sendiri tidak
menumpang di rumah penduduk lagi, dan setidaknya Kantor Dinas Kesehatan harus
sering-sering memantau kegiatan posyandu yang sedang berlangsung, agar pihak
Kantor Dinas kesehatan dapat menemukan kekurangan-kekurangan pada posyandu
Melati ini, ungkap Ibu Dewi. “Kesejahteraan Keder juga harus diperhatikan”,
demikian keluhan-keluhan para kader, agar pemerintah dapat meningkatkan
kesejahteraan kader-kader posyandu. Hindun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar