Selasa, 19 Juni 2012

PENYULUHAN DINAS KESAHATAN DI POSYANDU MELATI


  • WARGA SETEMPAT MEMBAWA BALITA  KE POSYANDU, UNTUK  MEMERIKSAKAN KESAHATAN
 

Tanjungpinang, Tribun 7/5 Meski cuaca tak mendukung dan gerimis, tidak mengurungkan para ibu-ibu yang mendatangi Posyandu Melati yang beralamat di KM.14 kampung Air Raja Tanjungpinang 7/5, kegiatan ini dilaksanakan sekali setiap bulannya, biasanya tepat  tanggal 6, sedangkan penyuluhan dari Dinas Kesahatan Tanjungpinang  pelaksanaannya tidak tentu, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan yang sudah ditetapkan dari kantor, demikian yang disampaikan oleh Ibu Widyenti Putri(36) sebagai tenaga staf gizi dari Kantor Dinas Kesehatan, yang memberikan penyuluhan tentang “Anjuran pemberian makanan” yang berupa penyuluhan berupa tips anak susah makan, tips memilih garam, dan anjuran makanan selama anak sakit maupun dalam keadaan sehat, menurutnya kesehatan pada anak tergantung juga pada pola makan anak, untuk mengatasi anak yang sulit makan dianjurkan untuk memberikan jadwal makan, misalnya pengaturan jadwal minum susu balita itu harus selang 1 jam berikutnya baru makan nasi, karena kalau anak yang baru selesai minum susu kemungkinan besar anak masi  kenyang dan tidak mau makan, dan ketika anak dalam keadaan sakit Diare Persisten jika anak mendapat susu selain ASI sebaiknya mengurangi pemberian susu tsb dan tingkatkan pemberian ASI, gantikan setengah bagian susu dengan bubur nasi, jangan diberi susu kental manis, ungkap Ibu Widyenti Putri.

Penyuluahan dari Dinas Kesehatan dianggap perlu bagi kepentingan masyarakat, mengingat perlunya pemahaman bagi masyarakat, dan dari Dinas Kesehatan sendiri sudah pernah diadakan program sosialisasi sebelumnya hanya dalam beberapa bulan ini agak berkurang, dan harapan Ibu Widyenti Putri yang mewakili dari Dinas Kesahatan mengharapkan sekali agar di meja penyuluhan diaktifkan terus untuk masa yang akan datang, dan kader harus rutin meberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kesehatan, makanan yang  bergizi, karena kader berinteraksi langsung dengan ibu balita.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan 1 bulan sekali ini hendaknya didukung penuh oleh ibu balita, karena terkadang masih ada juga ibu balita yang tidak hadir. Kegiatan posyandu  dibantu oleh kader-kader posyandu, demikian yang disampaikan oleh ibu Dewi Kurniati(40) yang bekerja pada PUSKESMAS Km. 10 yang di perbantukan di PUSTU ( Puskesmas Pembantu) Kampung Air Raja yang bekerja sabagai Pembina posyandu yang sudah bekerja selama 4 tahun. Kegiatan posyandu terdiri atas Meja 5, Meja pertama  bagian pendaftaran, meja 2 bagian penimbangan, meja 3 pencatatan, meja 4 bagian penyuluhan dan meja 5 bagian pelayanan, masing-masing kader bekerja sesuai dengan tugasnya diantaranya adalah mencatat kartu KMS (Kartu Menuju Sehat) yang memuat data anak catatan tentang perkebangan berat badan anak dan pemberian suntikan pada anak, menurut Ibu Dewi Kurniati diperuntukkan bagi balita 0 bulan s/d 5 tahun, pemberian suntikan pada balita berbeda-beda disesuaikan umur balita tsb, pada suntikan BCG yang disuntikkan pada lengan balita diperuntukkan usia anak 0 s/d 1 bulan suntikan ini dilakukan 1 kali saja, yang berfungsi untuk pencegahan penyakit TBC pada anak, suntikan DPT diperuntukkan pada usia anak 3 bulan sampai 7 bulan sebanyak 3 kali, yang berfungsi untuk pencegahan batuk rejan dan disuntikkan pada paha anak, Suntikan campak untuk usia 9 bulan sebanyak 1 kali saja dan disuntik pada paha anak, pemberian Polio berupa tetes  sebanyak 4 kali untuk usia anak 0 bulan sampai 8 bulan. Dan terakhir pemberian suntikan Hipatetis untuk usia 3 bulan sampai 8 bulan dan disuntikkan pada paha anak. Demikian keterangan Ibu Dewi Kurniati, kegiatan ini tidak akan berlangsung tanpa bantuan kader yang telah dilatih, kader yang terlatih sebanyak 5 orang dan tidak terlatih sebanyak 3 orang, pelatihan diselenggarakan oleh Puskesmas dan dari Kantor Dinas Kesehatan, sehingga para kader sudah terlatih, penugasan pada kader di Posyandu Melati diroling, hal ini dilakukan agar semua kader bisa bekerja semua, dan apabila salah satu kader tidak hadir, maka penugasan dapat digantikan oleh kader yang hadir, demikian disampaikan oleh salah satu kader, hanya saja kader mengalami kesulitan ketika mendapati ada balita yang tidak hadir, seshingga kader harus terjun langsung untuk mendata ke rumah-rumah penduduk, dikatakan berat oleh kader, karena rumah penduduk Km.14 jauh-jauh,  bukan seperti perumnas, dan harapan kader agar Kantor Dinas dapat mempertimbangkan uang bensinnya, demikian harapan dari anggota kader.

Kesejahteraan balita untuk mendapatkan gizi yang diharapkan telah diupayakan, beberapa upaya yaitu berupa bantuan PMT, susu gizi buruk, melalui Puskesmas yang kemudian diserahkan kepada msyarakat saat pelaksaan posyandu.  Untuk saat ini sebanyak 120 posyandu se Tanjungpinang  yang telah berdiri, dengan tanggal pelaksanaan yang berbeda. Harapan Ibu Dewi dan para kader pemerintah dapat memberikan tempat yang layak untuk pelaksanaan posyandu, karena sementara ini kami belum punya tempat, pelaksanaan posyandu dilaksanakan dengan numpang di rumah penduduk, hal ini amat memperihatinkan sekali.  Kendala lain yang dialami Posyandu Melati  masih banyaknya balita yang tidak aktif dan rutin hadir karena kurangnya kesadaran masyarakat setempat, jumlah peserta tidak sesuai dengan harapan, dan khususnya meja 4 agar dapat diaktifkan kembali, dan kader juga harus banyak membaca buku kesehatan agar menambah wawasan bagi kader, sehingga dapat diterapkan pada msyarakat sekitarnya.          
  
Harapan ke depannya yang disampaikan Ibu Dewi  adalah agar kunjungan masyarakat semakin hari semakin banyak, N/S (naik seluruh) balita mendapatkan gizi semakin mambaik,  bukan sebaliknya, kader bisa aktif seluruhnya, gizi balita mencukupi, gedung posyandu bisa berdiri sendiri tidak menumpang di rumah penduduk lagi, dan setidaknya Kantor Dinas Kesehatan harus sering-sering memantau kegiatan posyandu yang sedang berlangsung, agar pihak Kantor Dinas kesehatan dapat menemukan kekurangan-kekurangan pada posyandu Melati ini, ungkap Ibu Dewi. “Kesejahteraan Keder juga harus diperhatikan”, demikian keluhan-keluhan para kader, agar pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan kader-kader posyandu. Hindun

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar