Jumat, 30 Maret 2012

Mahasiswa UMRAH Semester 7, Siap Terjun Mengajar


Tanjungpinang (HF), Menurut salah seorang mahasiswa FKIP UMRAH, ternyata mahasiswa-mahasiswa FKIP benar-benar telah siap untuk terjun ke dunia pendidikan setelah menyelesaikan perkuliahan nantinya, perkiraan perkuliahan akan diselesaikan sekitar bulan Juli 2012, sebut saja namanya Decky yang merupakan mahasiswa FKIP UMRAH Jurusan Bahasa Indonesia pada angkatan kedua ini (angkatan tahun 2008).

Decky Ervando
   (30/3) Menurut Decky persiapan-persiapan utama yang harus dipersiapkan oleh calon guru  ada tiga aspek penting, yang pertama calon guru benar-benar mampu menguasai kurikulum yang meliputi kemampuan  menyusun RPP, Silabus serta penelitian-penelitian dalam penerapan materi, aspek kedua seorang guru tidak perlu pintar tetapi seorang guru harus mampu mengelolah kelas,  agar psoses belajar mengajar dilaksanakan dengan efektif, dan aspek ketiga seorang guru tidak monoton menjadi seorang guru, melainkan seorang guru harus menepatkan dirinya sebagai sahabat bagi siswanya.
    Persiapan-persiapan penunjang lainnya dengan adanya suatu pengalaman yang telah ditempuh ketika melakukan KUNKERTA (Kuliah Kerja Nyata) memaksimalkan mahasiswa FKIP nantinya untuk mampu langsung terjun ke dunia pendidikan/sebagai pengajar, karena bekal teori dan konsep tidak akan cukup dalam penerapannya, KUNKERTA sangat berpengaruh besar bagi kesiapan mental calon guru, karakter guru, cara berpakaian, tingkah laku serta menyangkut kode etik guru, dalam hal ini calon guru telah dipersiapakan ketika akan melakukan KUNKERTA, sehingga nantinya calon guru akan terbiasa dan tidak canggung lagi ketika bersikap maupun berpenampilan di depan siswanya.
     Ketika ditanya berkenaan  pilihan sekolah seperti apa yang diharapkan untuk pengembangan diri nantinya apabila di tempatkan  dunia pendidikan? dengan sigapnya Decky menjawab “tidak akan memilih sekolah, baik sekolah unggulan, faforit  maupun sekolah swasta”, baginya sama saja karena tujuan guru untuk mencerdaskan siswa, dan satu motonya “Guru mengajar dengan kasih“ artinya murid patut dihargai, dikasihi mereka juga manusia, dan murid bukan sebagai obyek melainkan subyek (murid adalah sahabat bagi seorang guru). Dan tentunya tergantung pada calon guru itu sendiri,  bagaimana calon  guru bersangkutan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan sekolah tempat Ia bekerja nantinya, berkenaan dengan tawaran menjadi tenaga didik bidang studi lainnya, tawaran tenaga pengajar selain bidang studi yang sesuai bidangnya, Decky menyikapi “tidak seharusnya guru mengajar bukan pada bidangnya, sesuai dengan sistem pendidikan nasional yaitu guru yang profesional adalah guru yang mengajar pada bidangnya” tambahnya. HF/Hindun.B.8/12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar