Siapa yang tidak kenal
dengan seni tari?, terlebih lagi seni tari yang ada di Tanjungpinang, seni tari sudah
dikenali sejak anak-anak balita, dengan melihat pertunjukkan di suatu acara
saja, anak balita sudah merekam suatu tarian yang dilihatnya, tanpa sadar anak-anak
balita umur dua tahun saja sudah mampu menari Melayu, walau tariannya hanya sekedar
goyang tanpa aturan, demikianlah penjelasan menurut Ummi Yanti guru pengasuh TK
Al-Uswah.
Arsip Foto Tk- Al-Uswah km. 10 TPI |
Tanjungpinang, (HF) Ketika ditemui di tempat kerjanya TK
Al- Uswah yang beralamat km.10 Tanjungpinang (14/3) Ummi Yanti begitu
murid-murid memanggilnya sehari-hari. Menurut Ummi Yanti tarian yang ada di
Tanjungpinang beraneka ragam, akan
tetapi, tarian yang menjadi sorotan semua kalangan adalah tarian Melayu
“Sekapur Sirih” yaitu tarian persembahan yang sering dipertunjukkan dalam
pembukaan acara formal dan bahkan nonformal, tidak dikalangan orang dewasa saja
yang menarikannya, melainkan anak-anak TK (Taman Kanak-kanak), dan bahkan setiap acara perpisahan banyak sekolah TK menampilkan tarian Melayu imbuhnya. Anak TK yang rata-rata umur empat sampai tujuh
tahun sudah mampu menampilkan dan memperagakan tarian Melayu tersebut dengan
sangat baik, pada tahun-tahun sebelumnya sudah sering dipertontonkan , hal ini terbukti karena setiap
tahunnya tarian tersebut akan di tampilkan pada acara-acara tertentu terutama
perpisahan sekolah.
Seni tari Melayu khususnya tarian persembahan sudah
menjadi tradisi pada setiap kegiatan, seperti perpisahan sekolah, pembukaan
suatu perlombaan, acara hari kemerdekaan, dan lainnya. Tentu saja dengan
seringnya dipertunjukkan terian-tarian khas Melayu di Tanjungpinang, tanpa
sadar kita telah menanamkan dan menumbuhkan pengetahuan tarian pada anak-anak
sejak dini, Harapan kedepannya agar tarian tradisional Melayu hendaknya terus ditingkatkan, begitulah harapan Ummi Yanti untuk masa yang akan datang. HF/Hindun.B8/12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar